Pengunjung

Friday, April 9, 2010

Ukhti, Jagalah Suaramu!


Ukhti....

Besarnya kerudungmu tidak menjamin sama dengan besarnya semangat jihadmu menuju
ridho Tuhanmu, mungkinkah besarnya kerudungmu hanya digunakan sebagai fashion
atau gaya jaman sekarang, atau mungkin kerudung besarmu hanya di jadikan alat
perangkap busuk supaya mendapatkan ikhwan yang diidamkan.., bahkan bisa jadi
kerudung besarmu hanya akan dijadikan sebagai identitasmu saja, supaya bisa
mendapat gelar akhwat dan dikagumi oleh banyak ikhwan.

Ukhti....

Ukhti....

Tertutupnya tubuhmu tidak menjamin bisa menutupi aib saudaramu, keluargamu
bahkan diri antum sendiri, coba perhatikan sekejap saja, apakah aib saudaramu,
teman dekatmu bahkan keluargamu sendiri sudah tertutupi, bukankah kebiasaan
buruk seorang perempuan selalu terulang dengan tanpa disadari melalui
ocehan-ocehan kecil sudah membekas semua aib keluargamu, aib sudaramu, bahkan
aib teman dekatmu melalui lisan manismu.

Ukhti....

Lembutnya suaramu mungkin selembut sutra bahkan lebih daripada itu, tapi
akankah kelembutan suara antum sama dengan lembutnya kasihmu pada saudaramu,
pada anak-anak jalanan, pada fakir miskin dan pada semua orang yang
menginginkan kelembutan dan kasih sayangmu.

Ukhti....

Lembutnya parasmu tak menjamin selembut hatimu, akankah hatimu selembut salju
yang mudah meleleh dan mudah terketuk ketika melihat segerombolan anak-anak
palestina terlihat gigih berjuang dengan berani menaruhkan jiwa dan raga bahkan
nyawa sekalipun dengan tetes darah terakhir, akankah selembut itu hatimu
ataukah sebaliknya hatimu sekeras batu yang ogah dan cuek melihat ketertindasan
orang lain.

Ukhti…

Rajinnya tilawahmu tak menjamin serajin dengan shalat malammu, mungkinkah
malam-malammu dilewati dengan rasa rindu menuju Tuhanmu dengan bangun ditengah
malam dan ditemani dengan butiran-butiran air mata yang jatuh ke tempat sujud
mu serta lantunan tilawah yang tak henti-hentinya berucap membuat setan
terbirit-birit lari ketakutan, atau sebaliknya, malammu selalu diselimuti
dengan tebalnya selimut setan dan di nina-bobokan dengan mimpi-mimpi jorokmu
bahkan lupa kapan bangun shalat subuh.

Ukhti....

Cerdasnya dirimu tak menjamin bisa mencerdaskan sesama saudaramu dan
keluargamu, mungkinkah temanmu bisa ikut bergembira menikmati ilmu-ilmunya
seperti yang antum dapatkan, ataukah antum tidak peduli sama sekali akan
kecerdasan temanmu, saudaramu bahkan keluargamu, sehingga membiarkannya begitu
saja sampai mereka jatuh ke dalam lubang yang sangat mengerikan yaitu
maksiat....!!!

Ukhti....

Cantiknya wajahmu tidak menjamin kecantikan hatimu terhadap saudaramu, temanmu
bahkan diri antum sendiri, pernahkah antum menyadari bahwa kecantikan yang
antum punya hanya titipan ketika muda, apakah setelah tujuh puluh tahun kedepan
antum masih terlihat cantik, jangan-jangan kecantikanmu hanya dijadikan
perangkap jahat supaya bisa menaklukan hati ikhwan dengan senyuman-senyuman
busukmu.

Ukhti....

Tundukan pandanganmu yang jatuh ke bumi tidak menjamin sama dengan tundukan
semangatmu untuk berani menundukkan musuh-musuhmu, terlalu banyak musuh yang
akan antum hadapi mulai dari musuh-musuh islam sampai musuh hawa nafsu
pribadimu yang selalu haus dan lapar terhadap perbuatan jahatmu.

Ukhti....

Tajamnya tatapanmu yang menusuk hati, menggoda jiwa tidak menjamin sama dengan
tajamnya kepekaan dirimu terhadap warga sesamamu yang tertindas di Palestina,
pernahkah antum menangis ketika mujahid-mujahidah kevil tertembak mati, atau
dengan cuek bebek membiarkan begitu saja, pernahkah antum merasakan bagaimana
rasanya berjihad yang dilakukan oleh para mujahid-mujahidah teladan.

Ukhti....

Lirikan matamu yang menggetarkan jiwa tidak menjamin dapat menggetarkan hati
saudaramu yang senang bermaksiat, coba antum perhatikan dunia sekelilingmu
masih banyak teman,saudara bahkan keluarga antum sendiri belum merasakan
manisnya islam dan iman mereka belum merasakan apa yang antum rasakan, bisa
jadi salah satu dari keluargamu masih gemar bermaksiat, berpakaian seksi dan
berperilaku binatang yang tak karuan, sanggupkah antum menggetarkan hati-hati
mereka supaya mereka bisa merasakan sama apa yang kamu rasakan yaitu betapa
lezatnya hidup dalam kemuliaan islam.

Ukhti....

Tebalnya kerudungmu tidak menjamin setebal imanmu pada sang Kholikmu, antum
adalah salah satu sasaran setan durjana yang selalu mengintai dari semua
penjuru mulai dari depan belakang atas bawah semua setan mengintaimu, imanmu
dalam bahaya, hatimu dalam ancaman, tidak akan lama lagi imanmu akan
terobrak-abrik oleh tipuan setan jika imanmu tidak betul-betul dijaga olehmu,
banyak cara yang harus antum lakukan mulai dari diri sendiri, dari yang paling
kecil dan seharusnya di lakukan sejak dari sekarang, kapan lagi coba....??!!

Ukhti....

Putihnya kulitmu tidak menjamin seputih hatimu terhadap saudaramu, temanmu
bahkan keluargamu sendiri, masihkah hatimu terpelihara dari berbagai penyakit
yang merugikan seperti riya dan sombong, pernahkah antum membanggakan diri
ketika kesuksesan dakwah telah diraih dan merasa diri paling waaah, merasa diri
paling aktif, bahkan merasa diri paling cerdas diatas rata-rata akhwat yang
lain, sesombong itukah hatimu, lalu dimanakah beningnya hatimu, dan putihnya
cintamu.

Ukhti....

Rajinnya ngajimu tidak menjamin serajin infaqmu ke mesjid atau mushola,
sadarkah antum kalo kotak-kotak nongkrong di masjid masih terlihat kosong dan
mengkhawatirkan, tidakkah antum memikirkan infaq sedikit saja, bahkan kalaupun
infaq, kenapa uang yang paling kecil dan paling lusuh yang antum masukan,
maukah antum diberi rizqi sepelit itu.

Ukhti....

Rutinnya halaqahmu tidak menjamin serutin puasa sunah senin-kamis yang antum
laksanakan, kejujuran hati tidak bisa dibohongi, kadang semangat fisik begitu
bergelora untuk dilaksankan tapi, semangat ruhani tanpa disadari turun drastis,
puasa yaumul bith pun terlupakan apalagi puasa senin-kamis yang dirasakan
terlalu sering dalam seminggu, separah itukah hati antum, makanan fisik yang
antum pikirkan dan ternyata ruhiyah pun butuh stok makanan, kita tidak pernah
memikirkan bagaimana akibatnya kalau ruhiyah kurang gizi.

Ukhti....

Manisnya senyummu tak menjamin semanis rasa kasihmu terhadap sesamamu, kadang
sikap ketusmu terlalu banyak mengecewakan orang sepanjang jalan yang antum
lewati, sikap ramahmu pada orang antum temui sangat jarang terlihat, bahkan
selalu dan selalu terlihat cuek dan menyebalkan, kalau itu kenyataanya
bagaimana orang lain akan simpati terhadap komunitas dakwah yang memerlukan
banyak kader, ingat!!! Dakwah tidak memerlukan antum tapi... antumlah yang
memerlukan dakwah, kita semua memerlukan dakwah.

Ukhti....

Rajinnya shalat malammu tidak menjamin keistiqomahan seperti Rasulullah SAW
sebagai panutanmu.

Ukhti....

Ramahnya sikapmu tidak menjamin seramah sikapmu terhadap sang Kholikmu,
masihkah antum senang bermanjaan dengan Tuhanmu dengan shalat dhuhamu, shalat
malammu?

Ukhti....

Dirimu bagaikan kuntum bunga yang mulai merekah dan mewangi, akankah nama
harummu disia-siakan begitu saja dan atau sanggupkah antum ketika sang mujahid
akan segara menghampirimu.

Ukhti....

Masih ingatkah antum terhadap pepatah yang masih terngiang sampai saat ini
bahwa akhwat yang baik hanya untuk ikhwan yang baik, jadi siap-siaplah sang
syuhada akan menjemputmu dipelaminan hijaumu.

Ukhti....

Baik buruk parasmu bukanlah satu-satunya jaminan akan sukses masuk dalam surga
Rabbmu. Maka, tidak usah berbangga diri dengan parasmu yang molek, tapi berbanggalah
ketika iman dan taqwamu sudah betul-betul terasa dan terbukti dalam hidup
sehari-harimu.

Ukhti....

Muhasabah yang antum lakukan masihkah terlihat rutin dengan menghitung-hitung
kejelekan dan kebusukan kelakuan antum yang dilakukan siang hari, atau bahkan
kata muhasabah itu sudah tidak terlintas lagi dalam hatimu, sungguh lupa dan
sirna tidak ingat sedikitpun apa yang harus dilakukan sebelum tidur, antum
tidur mendengkur begitu saja dan tidak pernah kenal apa itu muhasabah sampai
kapan akhlak busuk mu dilupakan, kenapa muhasabah tidak di jadikan sebagai
moment untuk perbaikan diri bukankah akhwat baik yang hanya akan mendapatkan
ikhwah yang baik.

Ukhti....

Pernahkah antum bercita-cita ingin mendapatkan suami ikhwan yang ideal, wajah
yang manis, badan yang kekar, dengan langkah tegap dan pasti, bukankah apa yang
antum pikirkan sama dengan yang ikhwan pikirkan yaitu ingin mencari istri yang
solehah dan seorang mujahidah, kenapa tidak dari sekarang antum mempersiapkan
diri menjadi seorang mujahidah yang solehah.

Ukhti....

Apakah kebiasaan buruk wanita lain masih ada dan hinggap dalam diri antum,
seperti bersikap pemalas dan tak punya tujuan atau lama-lama nonton tv yang
tidak karuan dan hanya akan mengeraskan hati sampai lupa waktu, lupa bantu
orang tua, kapan akan menjadi anak yang biruwalidain, kalau memang itu terjadi,
jadi sampai kapan, mulai kapan antum akan mendapat gelar mujahidah atau akhwat
solehah.

Ukhti....

Apakah pandanganmu sudah terpelihara, atau pura-pura nunduk ketika melihat
seorang ikhwan dan terlepas dari itu matamu kembali jelalatan layaknya mata
harimau mencari mangsa, atau tundukan pandanganmu hanya menjadi alasan belaka
karena merasa berkerudung besar.

Ukhti....

Hatimu di jendela dunia, dirimu menjadi pusat perhatian semua orang, sanggupkah
antum menjaga izzah yang antum punya, atau sebaliknya antum bersikap acuh tak
acuh terhadap penilaian orang lain dan hal itu akan merusak citra akhwat yang
lain, kadang orang lain akan mempunyai persepsi disamaratakan antara akhwat
yang satu dengan akhwat yang lain, jadi kalo antum sendiri membuat kebobrokan
akhlak maka akan merusak citra akhwat yang lain.

Ukhti....

Dirimu menjadi dambaan semua orang, karena yakinlah preman sekalipun, bahkan
brandal sekalipun tidak menginginkan istri yang akhlaknya bobrok tapi semua
orang menginginkan istri yang solehah, siapkah antum sekarang menjadi istri
solehah yang selalu di damba-dambakan oleh semua orang.

Thursday, April 8, 2010

doa seorang ukhti


Ya Allah,aku memohon kepada-Mu,cinta orang yang mencintai-Mu dan mencintai amal yang dapat mendekatkan aku kepada cinta-Mu. Ya Allah,apa yang telah Engkau berikan dari apa yang aku cintai,jadikan ia sebagai penguat bagiku untuk sesuatu yang Engkau cintai. Apa yang telah Engkau ambil dariku dari sesuatu yang aku cintai,jadikan ia sebagai kesempatan bagiku untuk melakukan sesuatu yang Engkau cintai.

Ya Allah,jadikanlah cinta-Mu lebih aku cintai dari diriku,keluargaku,hartaku dan air sejuk bagi orang yang haus. Ya Allah, jadikan aku orang yang dicintai oleh-Mu,malaikat-Mu,para nabi dan rasul-Mu serta hamba-Mu yang shaleh. Ya Allah,jadikan aku diantara orang yang mencintai-Mu,mencintai malaikat-Mu,para nabi dan rasul-Mu serta hamba-Mu yang shaleh. Ya Allah,hidupkanlah hatiku dengan cinta-Mu dan jadikanlah aku orang yang mencintai-Mu dengan seluruh hatiku dan aku menjadikan-Mu ridha dengan seluruh jasadku,Ya Allah,jadikanlah seluruh cintaku untuk-Mu dan semua usahaku hanya mencari ridha-Mu.

Friday, April 2, 2010

Allah SWT bangga kepada hamba-Nya


Sebagian dari tanda kuatnya hubungan Allah kepada hamba-Nya, terutama kepada mereka yang bersungguh-sungguh mengesakan-Nya, adalah bahwa Allah SWT selalu membanggakan hamba-hambaNya yang taat dihadapan para malaikat.

“Rasulullah SAW menghampiri sebuah halaqah para sahabatnya. Lalu, beliau bertanya, “Apa tang sedang kalian lakukan?” Para sahabat berkata “ Kami sedang berzikir dan memuji Allah, karena telah memberikan petunjuk kepada kami untuk memeluk islam dan telah memberikan berbagai nikmat kepada kami” Rasulullah kembali bertanya “ Apakah hanya Allah saja yang kalian ingat dan tidak ada lagi yang lain?” para sahabat menjawab “ Demi Allah tidaka ada yang lain yang kami ingat kecuali Dia”
Rasulullah SAW bersabda “ Aku tidak akan bersumpah untuk menuduh kalian. Akan tetapi Jibril dating kepadaku dan memberitahu bahwa Allah membanggakan kalian dihadapan para malaikat.”
Ketika Rasulullah SAW berbicara dengan para sahabatnya dengan bentuk yang lain untuk menggambarkan rasa bangga Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:
“ Sesengguhnya Allah membanggakan ahli ‘Arafah kepada penduduk langit, Allah berfirman kepada penduduk langit, “ Lihatlah oleh kalian kepada hambaku, mereka dating menyeru panggilan-Ku dalam keadaan lusuh dan berdebu.”
Padahal Allah SWT yakin bahwa ketaatan hamba-Nya walaupun besar tidak akan membawa manfaat kepada Allah. Demikian pula kemaksiatan mereka walaupun besar tidaka kan menimbulkan mudharat bagi-Nya.
Sementara rasa bangga Allah SWT atas ketaatan para hamba-Nyatidak lain karena Allah SWT mencintai mereka, dan senantiasa menghendaki kebaikan untuk mereka.
Adapun berita-berita tentang kegembiraan Allah banyak disampaikan melalui lisan Rasul-Nya, adalah merupakan surat cinta Allah SWT untuk mereka. Agar hamba-hamba-Nya semakin bertambah taat, cinta dan rindu untuk segera bertemu dengan-Nya.

YANG MODIS YANG MODERNIS


Mode sudah menjadi gaya hidup manusia modern. Tidak modis berarti tidak modern, tidak modern berarti primitif.
Tidak aneh bila kin muncul gaya hidup Androgyny yaitu perempuan yang berpenampilan meyerupai laki-laki, begitu juga sebaliknya. Remaja putrid tidak segan-segan memotong pendek rambutnya. Sedangkan remaja putranya lebih senang mengenakan atribut yang seharusnya dipakai oleh remaja putrid yaitu anting,kalung,gelang dan sejenisnya.


Memang banyak akhirnya yang terlihat modis,tampan,cantik dan seksi. Banyak pula yang berdecak kagum melihat penampilannya bahkan ada yang sampai menggodanya. Tapi apa keuntungan yang mereka dapatkan dari semua itu? Tidak lain hanyalah kepuasan semu. Sementara di akhirat, dia mendapat dosa yang berlipat-lipat, selain dosa tabarruj juga dosa telah membuat orang lain terseret dosa pula.
Rasulullah SAW bersabda:
“wanita yang berpakaian tapi telanjang, yang selalu maksiat dan menarik orang lain untuk berbuat maksiat. Rambutnya sebesar punuk unta. Mereka tidak akan masuk surge,bahkan tidak akan mencium wanginya. Padahal bau surge terciumsejauh perjalanan yang amat panjang.”(HR.Muslim)

Followers