Pengunjung

Saturday, July 30, 2011

Wanita Mengkonsumsi Obat Pencegah Haidh Agar Dapat Berpuasa Sebulan Penuh


Wanita Mengkonsumsi Obat Pencegah Haidh Agar Dapat Berpuasa Sebulan Penuh
Haidh merupakan suatu ketentuan dari Allah ta’ala untuk seluruh kaum wanita, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha,

إِنَّ هَذَا أَمْرٌ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَى بَنَاتِ آدَمَ .

“(Haidh) ini adalah sesuatu yang telah Allah tetapkan bagi kaum wanita.” [Hadits shahih. Riwayat Bukhari (no. 294) dan Muslim (no. 1211)]

Seorang wanita tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi obat pencegah haidh pada bulan Ramadhan karena haidh adalah suatu ketetapan Allah bagi kaum wanita. Demikian pula para wanita pada zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah memberatkan diri mereka dengan melakukan hal tersebut. Hendaklah kaum wanita itu bersabar ketika mendapatkan haidh pada bulan Ramadhan dan janganlah menjerumuskan dirinya ke dalam perkara yang membahayakan. [Lihat fatwa Syaikh Utsaimin mengenai masalah ini dalam kitab 52 Su'alan 'an Ahkaamil Haidh, hal 19; Durus wa Fataawa al-Haram al-Makki, juz III hal. 273-274; dan Fatwa-Fatwa Tentang Wanita (I/273-274)]

Namun, apabila penggunaan obat pencegah haidh itu tidak berdampak negatif terhadap diri dan kesehatan wanita tersebut, maka hal tersebut dibolehkan, dan puasanya sah selama wanita tersebut benar-benar tidak mengeluarkan haidh karena obat tadi. Akan tetapi, jika wanita tersebut ragu apakah haidhnya telah berhenti karena obat tadi, maka wanita tersebut dihukumi sama dengan wanita haidh, yaitu wajib berbuka pada masa-masa haidhnya dan mengqadha seluruh hari yang ditinggalkan karena haidhnya. [Lihat Jaami' Ahkaamin Nisaa' (II/392); Ensiklopedi Fiqh Wanita (I/462) dan Majalah al-Buhuts al-Islamiyyah, Edisi 22 hal. 62]

***
artikel muslimah.or.id (Bagian ke 2 dari pembahasan: Problema Muslimah di Bulan Ramadhan)
Penyusun: Ummu Sufyan Rahmawaty Woly bintu Muhammad
Murajaah: Ust Muhammad Abduh Tausikal

Sikap Ramah dan Lemah Lembut


Allah ta’ala mensifati nabi-nya shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau adalah orang yang berakhlak mulia. Allah ta’ala berfirman

وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ (٤)

“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (Qs. Al Qalam: 4)

Allah mensifati beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan sifat lemah lembut dan penyayang. Allah ta’ala berfirman,

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ

“Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka, sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (Qs. Ali Imran: 159)

Allah juga mensifati beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan sifat pengasih dan penyayang kepada kaum mukminin. Allah ta’ala berfirman

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ (١٢٨)

“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasih lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (Qs. At Taubah)

Dan Rasulullah memerintahkan dan menghasung untuk bersikap lemah lembut. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Mudahkanlah dan jangan mempersulit, sampaikan kabar gembira dan jangan menakut-nakuti.” (HR. Bukhari & Muslim)

Imam Muslim juga meriwayatkan dalam Shahih-nya dari sahabat Abu Musa radhiyallahu ‘anhu dengan lafadz “Sampaikanlah kabar gembira, jangan menakut-nakuti. Dan permudahlah jangan mempersulit.”

Al Bukhari juga meriwayatkan dalam Shahih-nya dari sahabat Abu Hurairah yang menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada para sahabat mengenai seorang Arab Badui yang kencing di dalam masjid,

“Biarkan dia menyelesaikan kencinynya, kemudian tuangkanlah setimba air di tempat yang dikencinginya, atau siramlah dengan seember air, karena sesungguhnya kalian diutus untuk memberi kemudahan bukan untuk mempersulit.”

Al Bukhari meriwayatkan dalam Shahih-nya dari Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Wahai Aisyah sesungguhnya Allah Maha Lembut dan menyukai kelembutan dalam segala urusan.” Sedang Imam Muslim meriwayatkan dengan lafadz

“Wahai Aisyah, sesungguhnya Allah itu Maha Lembut dan menyukai kelembutan. Dan Dia memberi pada kelembutan itu sesuatu yang tidak diberikan Nya pada sikap kasar, dan apa yang tidak diberikan Nya pada yang lainnya.”

Imam Muslim juga meriwayatkan dalam Shahihnya dari Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

“Sesungguhnya tidaklah kelemahlembutan itu ada pada sesuatu melainkan ia akan memperindahnya, dan tidaklah kelemah lembutan itu dicabut dari sesuatu melainkan akan memperburuknya.”

Imam Muslim juga meriwayatkan, dari Jarir bin Adillah bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Barang siapa yang terhalangi dari bersikap lemah lembut, maka dia telah terhalang dari seluruh bentuk kebaikan.”

Allah juga memerintahkan kepada dua orang Nabi dan rasul yang mulia, Musa dan Harun agar mereka mendakwahi Fir’aun dengan lemah lembut. Allah berfirman,

اذْهَبَا إِلَى فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَى (٤٣)فَقُولا لَهُ قَوْلا لَيِّنًا لَعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَى (٤٤)

“Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas. Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat dan takut.” (QS. Thaha: 43-44)

Allah juga mensifati para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia bahwa mereka adalah orang yang selalu berkasih saying sesama mereka. Allah ta’ala berfirman,

مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesame mereka.” (QS. Al Fath: 29)

***
artikel muslimah.or.id
Rifqan Ahlassunnah bi Ahlissunnah karya Syaikh Abdul Muhsin Al Abbad
(Diambil dari Edisi Terjemah: Nasihat Salaf Untuk Salafi)

Kuku Pakai Kutek


Apa yang disebut pewarna kuku adalah sesuatu yang diletakkan diatas kuku yang digunakan oleh wanita dan memiliki lapisan permukaan. Benda ini tidak boleh digunakan jika ia akan mengerjakan shalat karena benda ini akan menghambat sampainya air ke kuku. Dan segala sesuatu yang menghambat sampainya air tidak boleh digunakan oleh orang yang berwudhu atau mandi wajib.

Alloh Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman, yang artinya: “Maka basuhlah wajah-wajah kalian dan tangan-tangan kalian” (QS: Al-Maidah: 6)

Maka wanita yang menggunakan pewarna kuku akan menghalangi sampainya air ke kuku dan ia tidak dapat dikatakan telah membasuh tangannya (dalam keadaan seperti ini) Ini berarti ia telah meninggalkan suatu kewajiban dalam berwudhu atau mandi wajib.

Adapun penggunaannya bagi wanita yang tidak mengerjakan shalat seperti wanita haidh maka tidaklah mengapa, kecuali apabila hal ini termasuk dalam kebiasaan-kebiasaan khusus wanita kafir maka ia tidak boleh menggunakannya karena itu berarti menyerupai mereka.

Dan saya telah mendengarkan sebagian orang berfatwa bahwa perbuatan ini sejenis dengan menggunakan khuf (sejenis kaos kaki yang terbuat dari kulit) bahwa boleh saja seorang wanita menggunakan pewarna kuku selama sehari semalam jika ia tidak bepergian dan selama tiga hari jika dalam perjalanan. Namun, fatwa ini adalah fatwa yang salah, karena tidak semua yang menutupi anggota tubuh seseorang dapat disamakan dengan khuf, karena mengusap khuf dibolehkan oleh syariah disebabkan hal itu memang benar-benar diperlukan secara umum, karena kaki membutuhkan perlindungan dan penutup sebab ia langsung bersentuhan dengan tanah, batu, hawa dingin dan sebagainya. Karena syariah mengkhusukan bolehnya mengusap diatas khuf.

Barangkali mereka juga mengkiaskannya denngan membasuh surban. Dan, ini adalah dalil yang salah karena surban itu tempatnya dikepala, sementara kewajiban wudhu terhadap kepala telah diringankan pada asalnya (cukup mengusap sekali-pent) berbeda dengan tangan yang harus dibasuh. Karena Rasulullah melarang wanita menggunakan sarung tangan padahal keduanya menutupi kedua tangan. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang tidak boleh mengkiaskan jenis penutup lain yang menghalangi sampainya air terhadap surban dan khuf. Dan merupakan kewajiban bagi seorang muslim untuk selalu berusaha mengerahkan kesungguhannya mencari kebenaran, serta tidak memberikan suatu fatwa kecuali bila ia merasakan bahwa Alloh Ta’ala akan menanyainya tentang fatwa tersebut, karena hal tersebut mengungkapkan syariah Alloh Ta’ala. Dan, Allohlah pemberi petunjuk menuju jalan yang benar.

(Sumber Rujukan: Fatwa-Fatwa Muslimah, oleh Masyayikh)

Friday, July 8, 2011

Jika Kau Sedang Jatuh Cinta


"Bila kau cinta diriku karena Allah, kau memilihku
sebagai pendampingmu nanti juga karena Allah,
bersabarlah...tunggu ku di ujung waktu, tunggulah
dengan keikhlasan dan kesabaran. Tidakkah kau
tahu betapa manisnya buah kesabaran dan
keikhlasan itu.


Tunggulah...jika kau tak sanggup
dan tak mampu, kita tak ada ikatan apa pun, ada
banyak mujahid yang lebih teguh dari diriku. Aku
harus meraih citaku, memperindah akhlakku agar
kumampu memimpin rumah tangga dengan
teguh. Kumampu menahkodai bahteraku nanti
dalam indah atau dalam badai.


Tunggulah ku diujung waktu, disanalah kunanti datang dan jika
Allah memang mengizinkan, kaulah yang akan
tinggal dalam bahteraku. Sekali lagi, tak ada ikatan
di antara kita, jika kau tak mampu menungguku
diujung waktu, naiklah dalam bahtera yang lain
dengan nahkoda seorang mujahid yang teguh.


Semoga Allah memberi keteguhan dalam
kesabaran dan keikhlasan. Semoga kau mengerti."
Sebuah ungkapan hati seorang ikhwan dalam
sebuah catatannya yang sebenarnya ingin dia
ungkapkan kepada seorang akhwat yang dia cinta,
tapi tak tersampaikan.

Namun, karena dia lebih cinta Allah, cinta agamanya, dia benamkan
cintanya dalam-dalam dalam lubuk hatinya untuk
nanti jika diujung waktu dia angkat kembali dan dia
layarkan dalam bahtera rumah tangga. Sebuah
keputusan tepat dan benar untuk melindungi
kesucian hati dan cintanya.


Dia tahu dan dia takut ketika sebelum diujung waktu dia sudah
bermu'amalah yang tidak syari'at, sikapnya itu bisa
mengotori hatinya. Dia tahu, walau hanya lewat
SMS, itu sudah termasuk zina, zina hati, jika tak
mampu menanggapi setiap SMS merah muda itu.
Ikhwan ini telah berpegang teguh dengan agama
Allah, Islam.



Sahabatku sayang, sudahkan kita mencoba
senantiasa menjaga hati kita tetap bersih. Menjaga
kesuciannya. Menjaga kesucian ini karena Allah,
bukan karena yang lain.


Tahukah sahabat, ketika hati kita tetap suci dan bersih, nanti, ketika di ujung
waktu, dia, yang kita nanti akan datang sebagai
bidadari, itu adalah balasan bagi kita yang mau
menjaga kesucian hati.

Tidakkah kau mau menunggu dalam kesabaran, sesungguhnya
begitu manis buah dari kesabaran itu.

Jika kubaca ungkapan hati ikhwan itu, ku jadi iri, ku
jadi malu. Ku belum mampu seperti dia yang
begitu menjaga mu'amalah dengan benar,
bersyari'at dengan teguh. Menjaga cintanya yang
teguh kepada Allah.

Dia mencintai makhluk juga karena Allah. Ku iri, tapi apa hanya iri?
Bertindak, kuharus bertindak memperbaiki akhlak dan
memperindah laku. Sahabat, kita harus
memperindah akhlak kita agar Sang Maha Cinta
tetap menjaga kesucian cinta kita. Karena Allahlah
yang Maha Menjaga.


Sahabat, cukuplah satu cinta kita, cinta kepada
Allah. Ketika kita telah cinta Allah, cinta itu akan
terdeferensiasikan kepada yang lain, kepada
Rasulullah, kepada orang tua, kepada istri/suami
kita kelak, anak-anak kita, saudara seiman dan
semuanya.



_________________1¶¶¶¶1____1¶¶​¶¶1
_______________¶¶¶¶¶¶¶¶¶__¶¶¶¶​¶¶¶¶¶
____¶¶1______1¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶​¶¶¶¶¶¶1______¶¶¶
___¶¶¶¶¶_____¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶​¶¶¶¶¶¶¶_____¶¶¶¶¶
__1¶¶_¶¶¶____¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶​¶¶¶¶¶¶¶____¶¶1_¶¶1
__¶¶___¶¶____¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶​¶¶¶¶¶¶1____¶¶___¶¶
__¶¶___¶¶_____¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶​¶¶¶¶¶¶_____¶¶___¶¶
_¶¶1___¶¶______¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶​¶¶¶¶1______¶¶___1¶1
_¶¶____¶¶_______1¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶​¶¶¶_______1¶¶___1¶¶
_¶¶_____¶¶________1¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶​¶1_______1¶¶_____¶¶
_¶¶______¶¶¶________1¶¶¶¶¶¶¶¶_​________¶¶¶______¶¶
__¶¶______1¶¶¶¶¶1______¶¶¶¶___​___1¶¶¶¶¶1______¶¶
__¶¶1________¶¶¶¶¶¶1____¶¶____​1¶¶¶¶¶¶________1¶¶
___¶¶1___________1¶¶¶________¶​¶¶1___________1¶¶
____¶¶¶_____________¶¶1____1¶¶​_____________¶¶¶
_____1¶¶¶____________¶¶1__1¶¶_​___________¶¶¶1
_______¶¶¶¶___________¶¶__¶¶__​_________¶¶¶¶
_________1¶¶¶__________¶11¶___​_______¶¶¶1
____________¶¶¶________¶¶¶¶___​_____¶¶¶
_____________1¶¶1______¶¶¶¶___​___1¶¶
_______________¶¶_____1¶11¶1__​___¶¶

Ya Alloh...


اللَّهُ ciptakan 100 bagian kasih sayang. 99 disimpan disisinya dan
hanya 1 bahagian diturunkan ke dunia. Dengan kasih sayang yang satu
bahagian itulah, makhluk saling berkasih sayang sehingga kuda mengangkat
kakinya kerana takut anaknya terpijak.


::♥::♥:: ::♥::♥:: ::♥::♥:: ::♥::♥:: ::♥::♥:: ::♥::♥:: ::♥::♥:: ::♥::♥:: ::♥::♥::

اللَّهُ ciptakan 100 bagian kasih sayang. 99 disimpan disisinya dan
hanya 1 bahagian diturunkan ke dunia. Dengan kasih sayang yang satu
bahagian itulah, makhluk saling berkasih sayang sehingga kuda mengangkat
kakinya kerana takut anaknya terpijak.

Ya اللَّهُ , Jika hadirku kan goyahkan imannya,
Maka jangan jadikan dia jodohku.
Jika hadirnya kan teguhkan imanku,
Maka jadikan dia suamiku.
Ya اللَّهُ , segera pertemukanlah aku dengan jodohku!
Dan jadikan kami saling mencintai karena mengharap CINTA-MU


Ya اللَّهُ...
Aku berdoa untuk seorang PRIA yang akan menjadi bagian dari hidupku
Seseorang yg sungguh mencintai-Mu lebih dari segala sesuatu
Seorang pria yg akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau...
Seorang pria yg hidup bukan untuk dirinya sendiri tapi untuk-Mu…

Ya اللَّهُ..
Aku meminta Seseorang yg memiliki hati yg bijak tidak hanya otak yang cerdas
Seorang pria yg tidak hanya mencintaiku tapi juga menghormatiku
Seorang pria yang tidak hanya memujaku tetapi juga dapat menasehatiku
Seseorang yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tapi karena HATI ku…
Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam setiap waktu dan situasi
Seseorang yg dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika aku di sisinya

Ya اللَّهُ…
Aku tidak meminta seseorang yang sempurna
Sehingga aku dapat membuatnya sempurna di mata-Mu
Seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya
Seorang pria yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya
Seseorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna

Ya اللَّهُ…
Aku juga meminta…
Buatlah aku menjadi wanita yang dapat membuatnya BANGGA
Berikan aku hati yang sungguh mencintai-Mu
Sehingga aku dapat mencintainya dengan sekedar cintaku
Berikanlah sifat yang lembut sehingga kecantikanku dating dari-Mu…
Berikanlah aku tangan yang senantiasa mampu berdoa untuk untuknya
Berikanlah aku penglihatan sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dan bukan hal yang buruk dalam dirinya

Berikanlah aku lisan yang penuh dengan kata-kata bijaksana, mampu
memberikan SEMANGAT serta mendukungnya setiap saat dan TERSENYUM
untuk dirinya setiap pagi…

Ya Illahi rabbi Ya Rahman Yaa rahiim
Tautkanlah cinta kami pada CintaMu yang Agung..
Berjalan bersama menuju jalanMu yang Engkau Ridhai..


Aku Tidak semulia khadijah,,Dan Tidak setaqwa Aisyah,,tidak setabah Fatimah,Apalagi secantik
Zulaikha..aku wanita biasa.yang Pasrah dengan takdirMu.
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan..adalah yang terbaik buatku


Ya اللَّهُ , jika aku jatuh cinta, cintakanlah aku pada seseorang yang
melabuhkan cintanya pada-Mu, agar bertambah kekuatan ku untuk mencintai-Mu.
Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta, jagalah cintaku padanya agar tidak melebihi cintaku pada-Mu

Ya Allah, jika aku jatuh hati, izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu, agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu.

Ya Rabbana, jika aku jatuh hati, jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling pada hati-Mu.

Ya Rabbul Izzati, jika aku rindu, rindukanlah aku pada seseorang yang merindui syahid di jalan-Mu.

Ya اللَّهُ, jika aku rindu, jagalah rinduku padanya agar tidak lalai aku merindukan syurga-Mu.

Ya اللَّهُ, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu, janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhirmu.

Ya اللَّهُ, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu, jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepada-Mu.

Ya اللَّهُ, jika Kau halalkan aku merindui kekasih-Mu, jangan biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan aku pada cinta hakiki dan rindu abadi

hanya kepada-Mu.

Amin... Ya Rabbal 'Alamin



::♥::♥:: ::♥::♥:: ::♥::♥:: ::♥::♥:: ::♥::♥:: ::♥::♥:: ::♥::♥:: ::♥::♥:: ::♥::♥::


Followers