Pengunjung

Saturday, May 26, 2012

Renungan dari nilai blog!


“heuh…percuma lah aku semangat-semangat ngurusin blog! Toh akhirnya gak dapet 100, juga gak pernah jadi yang terbaik. Padahal anak-anak yang dapet nilai diatasku, artikelnya aja ada cuma 3, menurutku sama juga antara blog ku dengan blog ku dengan anak-anak yang masuk blog terbaik. Malah menurutku lebih bagus punyaku.” Gumamku dalam hati ketika melihat nilai blog untuk bulan maret.

Ingin rasanya air mata ini menetes dari mataku. Segera ku tepis semua perasaan itu dank u berdiam diri sambil bertanya pada hatiku. Muncul pertanyaan dalam hatiku dan terjawab pula oleh hatiku sendiri.
“kau tak terima dengan nilai itu tya?”
“iya, mengapa? Apa salah ketidak terimaanku atas semua ini. Memang kenyataannya blog ku lebih bagus dari blog teman-teman yang mendapatkan nilai diatasku. Setiap bulan selalu ada artikel baru yang aku tambahkan. Bulan maret penilaian tentang aksesoris kan? Sudah banya juga aksesoris dalam blog ku? Apa yang salah!”
“sekarang aku tanya, tujuan mu dulu ketika membuat blog apa tya? Bukankah kau berkata blog mu kau dedikasikan untuk mu dan juga untuk para saudari seimanmu?”
“aku tau, tapi setidaknya dihargailah usahaku. Aku bisa terima kalau memang mereka yang dapat nilai diatasku pada kenyataannya memang blognya lebih bagus dari blog ku? Tapi mengapa mereka yang hanya punya artikel 3 dengan aksesoris yang sedikit mereka bisa dapat nilai di atasku! Ini tidak adil! MULAI SEKARANG AKU NGGAK MAU NGURUSIN BLOG LAGI!”
“dengerin aku, apakah dengan nilai bagus kau akan tetap memperbaiki blogmu? Jangan berpikiran negatif. Coba pikirkan, mungkin saja Allah SWT tidak mengijinkanmu untuk mendapatkan nilai 100 ataupun menjadi blog terbaik, itu semua merupakan ujianmu. Bagaimana kau bisa menjalani ujian ini dengan sebaik-baiknya. Mungkin Allah SWT tidak mau membalas semua yang telah kau lakukan hanya dengan nilai ataupun menjadi blog terbaik karena Allah sayang padamu Allah SWT akan membalasnya dengan sesuatu yang akan membuat kau lebih bahagia. Jika bukan di dunia balasan itu Allah berikan, percayalah Allah akan membalasnya di akhirat.”
“…..”
“mengapa kau diam tya? Percayalah Allah SWT tau mana yang akan membuat senyuman manismu itu tersungging lebih lebar. Biarkan mereka yang mendapatkan nilai diatasmu meskipun dia tidak mengerjakan blognya dengan serius mendapatkan nilai saja. Akan tetapi aku yakin, kau akan mendapatkan nilai yang terbaik meskipun bukan dari gurumu. Melainkan dari Allah SWT. Maka tersenyumlah tya dan hapuslah air mata yang telah banyak mengalir itu. Ingatlah apa yang dikatakan pak isno tentang golongan orang-orang yang tidak terkenal di bumi, akan tetapi ia terkenal di langit. Tampakkan senyum manismu itu. . . .”
“Ya Allah, maafkan aku yang telah menacapkan rasa iri dan dengki dalam hatiku. Aku pasrahkan semua hanya kepadamu. Hamba tau Engkau maha mengetahui atas segala yang telah hamba lakukan.”

Segera ku hapus air mata yang telah membahasi bajuku. Tiba-tiba kurasakan damai dalam hatiku dan ada aliran energi yang begitu kuat yang membuatku merasa tegar dan tak serapuh tadi. Terima kasih Ya Allah… hanya Engkaulah yang membuatku bertahan. Allahu Akbar!

No comments:

Post a Comment

Followers