Pengunjung

Tuesday, November 18, 2014

Titik Kebekuan

Akhirnya semuanya terungkap
Tabir kebekuan yang selama ini menyesakkan dada
Aku terpaku di hadapannya
Mengakui segala rasa yang selama ini membuncah di dada
Sempat aku menyesali semuanya
Mengapa rasa ini ada 
dan melekat dalam dada
Tapi, haruskah aku mengelak? 

Pesonamu tak ayal membawa ku kembali ke hadapanmu
Kau, sosok asing yang tak pernah ku bayangkan
Hadir dan mengangkatku dari kubangan hidup yang menyedotku
Aku menyesali semuanya, mengapa aku terlalu menyukai senyummu
Aku menyesal mengapa aku terlalu nyaman di dekatmu
Aku tak pernah menyesal aku pernah mengenal orang sebaikmu
yang aku sesali mengapa kini da tabir kebekuan yang hadir tatkala aku di hadapanmu
Tabir yang selalu membuat lidahku kelu ketika menjawab semua semua pertanyaanmu
Aku tak pernah mengharapkan lebih, tak pernah
Aku hanya selalu berharap kau akan mengenangku ketika aku tak ada nanti
Kau akan memberikan sedikit celah hatimu untuk mengenang
Bahwa kau pernah mengenal orang seperti aku
Aku tak membencimu, tak.. tak pernah..
Aku hanya menyesali tabir ini...
Ya tabir yang akhirnya kau rasakan keberadaannya
Tabir yang kau ungkap...
Tabir kebekuan...
Tabir yang membentengi kita..

No comments:

Post a Comment

Followers