Pengunjung

Thursday, March 11, 2010

Aku Ingin Dekat Dengan Allah, tapi bagaimana?


“Sebenarnya aku ingin dengan Allah, tapi aku tak tahu bagaimana caranya. Aku tidak punya kemampuan untuk itu.”

Demikian komentar banyak remaja dan pemuda muslim yang penulis dengar ketika berinteraksi dengan mereka. Atau ada dari mereka yang mengungkapkan, “Terkadang aku bisa merasa dekat dengan Allah ketika aku banyak menghabiskan waktu dengan teman-teman shaleh yang dapat mempengaruhiku. Namun tatkala mereka tidak lagi dekat dengan diriku, maka aku pun menjauh dari Allah.”


Sejatinya, Allah-lah sebaik-baik tempat mengadukan persoalan tersebut. Seandainya kita berdoa kepadanya memohon perubahan pada diri kita, maka –insya Allah—Dia akan mengabulkan permohonan kita. Allah berfirman,

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran” (Al-Baqarah 186).

Apabila kita membayangkan bahwa di hadapan kita terdapat sebuah pemandangan indah, maka di antara pemandangan indah tersebut senantiasa ada kabut dan selubung yang menghalanginya. Dari sisi kita memandang, kita dapat menyaksikan pemandangan indah tersebut, namun tidak semuanya dapat kita lihat. Kita berhasrat untuk melihat semua pemandangan elok tersebut, namun ironinya kita hanya bisa duduk diam di tempat dan tidak bangkit menghalau kabut serta tirai yang menghalangi, untuk kemudian mendapatkan pemandangan sempurna.

Dengan demikian, kita mesti menghalau semua tirai penghalang tersebut dengan mengambil langkah-langkah berikut: Pertama, harus ada keinginan dan hasrat. Kedua, menggali keterampilan. Ketiga, selalu menjaga keterampilan tersebut untuk siap melihat pemandangan indah setiap saat.

Terkadang, banyak orang yang berpikir untuk selalu dekat dengan Allah, namun tidak memiliki hasrat kuat untuk meraih kedekatan tersebut. Ini mengingat, keimanan tak ubahnya seperti benih; harus ditanam di tanah subur dan disirami air. keimanan mumpuni meniscayakan proses yang menghabiskan waktu dan determinasi.

Selanjutnya, untuk memulai, kita harus menelisik tugas terpenting yang telah Allah tentukan kepada kita. Setiap aksi yang kita lakukan mesti bermuara pada penyucian hati dari segala yang dapat membuat Allah murka. Hal ini memang tidak mudah, terutama bagi para remaja dan pemuda. Jadi, langkah pertama agar bisa dekat dengan Allah adalah menyadari tugas kita yaitu beribadah dan taat kepada-Nya.

Di dalam sebuah hadits Qudsi, Rasulullah menginformasikan bahwa Allah bersabda, “Tiada seorang hamba yang mendekatkan diri kepada-Ku seperti dia menunaikan segala kewajiban-Ku ke atas dirinya. Dan sesungguhnya dia akan mendekatkan diri kepada-Ku dengan memperbanyak nawafil (sunnah) sehingga Aku mencintainya. Maka apabila Aku sudah mencintainya, jadilah Aku seumpama kaki yang dia berjalan dengannya dan tangan yang dia memukul dengannya dan lidah yang ia berucap dengannya dan hati yang ia berfikir dengannya. Dan apabila dia memohon kepada-Ku, niscaya Aku akan memberinya dan apabila dia berdoa kepada-Ku niscaya Aku akan mengabulkannya.”

Melaksanakan ibadah yang benar menjadi cara bagi seseorang untuk bisa saleh dan berbuat kebaikan sebagaimana yang telah disebutkan hadits di atas. Beribadah dan taat kepada Allah merupakan langkah besar untuk bisa dekat dengan Sang Pencipta. Ketika seseorang telah meraih ketakwaan dan keshalehan, maka secara otomatis dia akan menjadi orang yang beriman dan senantiasa berbuat kebaikan dan selalu terdepan dari orang lain dalam melakoni kebaikan.
Allah berfirman mengenai hal ini, “Dan orang-orang yang beriman paling dahulu, mereka itulah yang didekatkan kepada Allah. Berada dalam jannah kenikmatan” (Al-Waqi’ah 10-12).

Dia senantiasa mengingat kerendahan dirinya di hadapan Allah, dia akan berdoa kepada-Nya dengan penuh harap dan cemas. Dan pastinya, dia selalu berhasrat untuk dekat dengan-Nya.

Selanjutnya, secara natural orang tersebut akan menyadari bahwa kemurahan hati dan derma merupakan cara lain untuk mendekatkan dirinya kepada Allah. Ini mengingat, Dia mencintai orang-orang yang bersedekekah kepada yang membutuhkan dan membenci orang-orang yang keras hati dan kikir.

Dia juga akan melaksanakan semua ibadah untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Setelah ini semua, ketika dia tetap tidak merasa dekat dengan Allah sebagaimana dikehendakinya, maka ada baiknya jika dia menengok ke lingkungan, teman-teman, anggota keluarga, dan gaya hidupnya. Apakah teman-temannya melalaikan Allah? Apakah mereka melakukan aktivitas-aktivitas yang dibenci-Nya? Apakah mereka menghabiskan banyak waktunya di depan televise menyaksikan program-program yang membuat Allah murka? Atau apakah teman-teman dan anggota keluarnya menjadi factor yang menyebabkan dirinya lemah dalam menjalankan perintah-perintah agama?

Pasalnya, pengaruh teman dekat begitu besar, lebih dari yang dibayangkan seseorang. Seseorang harus berhati-hati memilih teman dekat. Karena jika salah memilih teman, maka dia akan memalingkan kita dari Allah. Hal ini sebagaimana difirmankan-Nya, “Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi” (Al-Munafiqun 9).

Hal-hal tersebut mungkin sangat tidak mudah, terutama bagi generasi muda. Kendati demikian, mereka harus menyadari bahwa mereka adalah pembawa panji Islam dan memiliki andil untuk mempengaruhi teman-teman mereka.
Selain berbagai nasihat di atas, untuk menjaga kedekatan dengan Allah, setiap muslim harus selalu mengingat Allah (zikir).
Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang” (Al-Ahzab 41-42).

Akhirnya, ketika kita meyakini dan mempercayai Kalamullah, maka kita telah menemukan solusi untuk bisa dekat dengan-Nya. Semoga! (ganna/voa-islam.com)


No comments:

Post a Comment

Followers