Pengunjung

Friday, March 5, 2010

ENAM PERINGKAT CINTA (maratibul-mahabah)



Peringkat ke 1
Tatayyum yang merupakan hak Allah semata
Allah lah yang paling utama, tak ada bandingannya. Allah yang pertama dan selalu akan menjadi yang pertama, tidak boleh digeser menjadi yang kedua ataupun yang ketiga. Cinta kepada-Nya harus menjadi yang paling puncak dari segala cinta yang kita miliki.


Peringkat ke 2
‘Isyk yang hanya merupakan hak Rasulullah
Cinta yang melahirkan sikap hormat dan patuh, ingin selalu membelanya, ingin selalu menyontohnya,dll. Namun bukan untuk menghambakan kepadanya. Kita akan bangga menjalankan sunah-sunahnya cinta kepada Rasulullah mendorong kita untuk membela agama ini dengan kekuatan yang kita miliki. Demikian juga membela sunah-sunahnya bila sunahnya diinjak-injak orang lain.
Peringkat ke 3
Syauq yaitu cinta antar mukmin dengan mukmin lainnya
Antara anak dan orang tua, antara suami dan istri, yang akan membuahkan rasa mawaddah wa rahmah. Cinta yang tumbuh pada diri mereka akan menambah ketentraman hati dan ketenagan jiwa.
Peringkat ke 4
Shababah yaitu cinta sesama muslim yang melahirkan ukhuwah islamiyah
Cinta ini menutut sebuah kesabaran untuk menerima perbedaan dan melihatnya sebagai suatu hikmah yang berharga. Seperti yang kita ketahui bahwa saat ini sedikit perbedaan saja seringkali menimbulkan perpecahan. Berneda gerakan shalat, berbeda hari Idhul Adha dan Idhul Fitri tidak disikapi secara dewasa. Cinta ini harus dimunculkan sebagai bentuk upaya untuk menciptakan kenyamanan hudungan dalam tubuh umat islam.
Peringkat ke 5
‘Ithf atau simpati yang ditunjukkan kepada sesama manusia
Rasa simpati ini melahirkan kecenderungan untuk menyelamatkan manusia. Rasa ini sering kali muncul ketika perasaan kita tersentuh. Ketika kita meliha bencana yang sedang menimpa, dan banyak korban yang berjatuhan. Sisi kemanusiaan kita menjadi tersentuh dan ingin menitikkan air mata. Hati kita tidak tega melihat penderitaan yang dialami.
Peringkat ke 6
Cinta yang paling rendah dan sederhana yaitu cinta atau keinginan kepada selain manusia, seperti harta benda. Namun keinginan ini hanya sebatas pemanfaatan. Cinta jenis inilah yang seringkali menggelincirkan manusia. Karena sifat harta memang selalu melenakan. Namun bila kita cerdas, seharusnya dengan banyaknya harta yang kita miliki tidak membuat kita terlena, akan tetapi menggunakan harta itu untuk meraih cinta sebenarnya yaitu cinta kepada Allah SWT

No comments:

Post a Comment

Followers