Pengunjung

Thursday, February 4, 2010

MAHABAH CINTA


Mahabbah Cinta

Cinta atau mahabbah asalnya bermakna bening dan bersih. Boleh diartikan juga air yang melimpah ruah selepas hujan turun dengan lebatnya. Oleh itu boleh disimpulkan al Mahabbah sebagai luapan hati dan gelojak rindu ketika diselubungi keinginan untuk bertemu dengan kekasih.

Cinta boleh membawa sengsara namun boleh juga membawa bahagia. Ianya bergantung kepada bagaimana kita mengurus cinta itu. Islam memandang cinta terhadap berlainan jenis dalam 3 perspektif :


1. Menyintainya kerana Allah (mendekatkan diri pada Allah dan mentaatiNya). Ini termasuk cinta yang bermanfaat. Contohnya cinta suami isteri yang bernikah untuk menjaga dirinya dari perkara maksiat dan juga bernikah kerana mengikuti sunnah Rasulullah menyambung generasi pejuang.
2. Cinta yang mendatangkan murka Allah. Lebih kita kenali sebagai cinta kerana nafsu berahi. Cinta inilah yang memalingkan kita dari Allah, membuat kita lupa akanNya dan mendorong untuk melanggar syariatNya. Firman Allah yang bermaksud “Dan di antara manusia ada orang yang mengangkat sesembahan selain Allah, mereka mencintai sebagaimana mencintai Allah. Adapun orang-orang beriman sangat cintanya pada Allah. Dan Allah tidak akan menunjuki orang-orang fasik.” ( al-Baqarah :65)
3. Cinta yang mubah (harus), adalah cinta yang tidak ada unsur kesengajaan. Misalnya ‘cinta pandang pertama’ yang tidak sampai kita membuat maksiat kepada Allah. Kita merahasiakannya dan menahan diri kita untuk tidak melakukan perkara-perkara yang dilarang.
Mungkin memang berat jika kita menyetujui pengertian-pengertian cinta itu akan tetapi mana mampu kita hendak menolak cinta yang datangnya tanpa diundang. Memang perasaan cinta tidak boleh ditahan dan dibendung cuma kita hendaklah berlaku jujur dan menyalurkannya mengikut kehendak syariat. Perasaan ‘cinta suci remaja’ memang biasa diucapkan. Cuma dalam hal ini syaitan memainkan peranan dalam menggelincirkan kitakepada kemungkaran dan larangan Allah. Memang adat bercinta semuanya mendakwa cinta mereka ikhlas dan suci murni tetapi syaitan memainkan peranannya sehingga tidak kita sedari ia banyak melanggar larangan Allah. Ingatlah bahawa setiap yang haram itu adalah haram walau apa keadaan sekalipun cuma kita yang kadang-kadang coba ‘menghalalkannya’ dengan membuat berbagai alasan, itu dan ini. Di sisi Allah ia adalah satu dosa dan setiap dosa layaknya adalah neraka.
Hem,,, bukan munafik atau bermaksud untuk menggurui akan tetapi semua ini saya rasakan dari pengalaman yang benar-benar menjebak saya di dalamnya. Untuk saudara-saudariku yang sedang jatuh cinta. Rasakan cintamu dalam hati, berusahalah untuk melupakannya buat sementara waktu dan sibukkan diri dengan sesuatu yang bermanfaat. Tahanlah dirimu dari hal-hal yang dilarang agama seperti mengelamun, berangan-angan dan membayangkan wajahnya yang tampan dan menggoda. Bersabarlah menghadapi ujian cinta ini. Jagalah batas batas pergaulan. Peliharalah kehormatan diri. Jangan biarkan cinta yang mubah ini menjadi cinta yang salah. Berdoalah kepada Allah agar dipertemukan kamu jika dia paling sesuai untukmu, agamamu dan keluargamu. Apabila tiba masanya nanti, apabila jodohmu ada insyaAllah kamu akan ditemukan dalam hubungan yang diridhai Allah.
Mungkin sebagian dari kita akan merasakan keberatan, akan tetapi kita harus sama-sama berusaha. Kita harus yakin jika memang orang yang kita cintai saat ini adalah jodoh kita nanti, Allah pasti akan mempertemukan kita dengannya. Semoga Allah segera memberikan kelapangan hati dan pikiran kepada kita agar kita dapat benar-benar menerima semua batasan dalam agama kita.

No comments:

Post a Comment

Followers