Pengunjung

Saturday, February 13, 2010

Remaja islam dan Ghazwul Fikr


Saya pernah membaca sebuah artikel yang berjudul remaja islam di persimpangan jalan. Dari artikel itu saya mulai memahami, memang benar remaja islam saat ini memang bena-benar telah ada di persimpangan jalan.

Jalan yang di ridhoi Allah SWT dan jalan yang tidak disukai Allah SWT. Bagaimana tidak, bisa kita lihat remaja islam di sekitar kita saat ini, mungkin termasuk saya sendiri sebagai remaja. Islam sendiri yang kita sebut sebagai agama kita terasa asing bila kita jalani sesuai dengan yang diajarkan dalam Al-Qur’an dan Hadis. Banyak sekali saya temui disekitar saya, teman-teman atau orang-orang yang saya temui ketika saya di jalan, mereka rata-rata adalah umat islam akan tetapi tingkah laku dan perbuatan mereka sama sekali tidak mencerminkan sebagai umat islam. Sebagai contoh, dalam Al-Qur’an sebagai kitab suci kita sebagai umat islam sudah jelas disebutkan bahwa seorang muslimah yang sudah baligh diwajibkan memakai menutup aurat.
Seperti yang kita ketahui bahwa aurat seorang perempuan adalah dari ujung rambut sampai ujung kaki kecuali muka dan telapak tangan. Akan tetapi bisa kita lihat disekitar kita masih banyak sekali perempuan atau remaja-remaja muslimah yang masih menggunakan pakaian layaknya orang barat. Mereka menganggap pakaian seperti itu adalah mode saat ini. Ketika lebih jauh saya teliti tentang alasan mereka menggunakan kerudung, mereka beralasan bahwa mereka belum siap untuk menggunakan kerudung sebab kelakuan mereka masih belum bagus, ada lagi yang beralasan bahwa mereka menunggu untuk siap berkerudung sebab mereka mempunyai pandangan bahwa berkerudung akan sedikit banyak mengganggu mereka.
Ada salah seorang teman yang pernah bercerita kepada saya tentang alasan dia yang tidak menggunakan kerudung. Dia bercerita kepada saya bahwa dia sebenarnya merasa bimbang. Kemudian dia melontarkan pertanyaan kepada saya. “ menurut kamu lebih baik mana seorang cewek yang berkerudung akan tetapi kelakuannya tidak benar atau seorang cewek yang tidak berkerudung akan tetapi kelakuannya benar.” Saya tersenyum mendengar pertanyaan itu, sebab tidak hanya sekali ada seseorang yang menanyakan pertanyaan seperti itu kepada saya. Kalau menurut saya pribadi, tergantung dari alasan cewek itu memakai kerudung, jika memang dia memakai kerudung hanya sebagai hiasan maka pantas saja jika hatinya belim terketuk untuk menyesuaikan kelakuannya dengan pemakaian kerudungnya.
Akan tetapi jika saya ditanya lebih baik mana antara yang berkerudung tapi kelakuannya buruk atau yang tidak berkerudung tapi kelakuannya baik. Saya akan memilih seseorang yang berkerudung itu. Bukan karena saya sendiri sudah memakai kerudung namun meskipun seorang cewek yang berkerudung itu kelakuannya buruk, akan tetapi dia sudah sedikit banyak mengetahui bahwa seorang muslim hendaknya menutup aurat, ya meskipun kelakuannya belum sesuai akan tetapi saya yakin Allah pasti akan mengarahkan cewek itu ke jalan yang benar. Mengapa saya tidak memilih cewek yang tidak berkerudung, sebab meskipun kelakuan dia baik percuma saja, sebab 1 hal penting dalam agama yang ia lupakan yaitu bahwa menutup aurat bagi muslimah adalah wajib.
Tidak hanya itu yang dapat menjadi bukti bahwa remaja muslim kita telah ada di persimpangan jalan. Sebagai contoh lain semakin banyak remaja kita yang tanpa segan dan malu membuka aurat mereka. Malah ada yang lebih berani lagi. Mereka berdua-duaan dan berkelakuan tidak senonoh di tempat umum. Ini bertentangan dengan ajaran Islam.
Dari semua hal yang terjadi pada remaja saat ini, hal yang paling berperan yaitu pendoktrinan remaja-remaja islam oleh budaya asing yang lebih kita kenal dengan istilah Ghazwul Fikr. Budaya-budaya asing telah benar-benar mempengaruhi remaja islam saat ini. Yang paling banyak terlihat adalah pendoktrinan budaya-budaya asing melalui jalan kemajuan teknologi ataupun modernisasi.
Bangsa barat yang berperan dalam pendoktrinan ini memanfaatkan perkembangan teknologi dan modernisasi sebagai sarana terampuh mereka untuk melemahkan semangat dahwah dan bahkan keislaman para remaja kita.Salah satu contoh mereka memanfaatkan teknologi sebagai sarana untuk menghancurkan remaja islam kita yaitu melalui internet. Tidak bisa kita pungkiri bahwa internet memang dapat perparan penting dalam kemajuan pengetahuan kita. Akan tetapi bila kita pahami lebih jauh, internet pada saat ini lebih banyak dipergunakan untuk hal-hal yang negatif. Remaja-remaja islam disodorkan dengan gambar-gambar atau video yang tidak sepatutnya dilihat yang dapat didapatkan atau diakses dengan mudah.
Dalam alasan modernisasi,bangsa barat memanfaatkan kecenderungan remaja islam terutama di Indonesia yang sebagian besar telah menjadi penggila mode. Mereka menciptakan mode-mode dalam berpakaian, mode rambut, dan lain-lain untuk menjebak umat islam. Sebagai contoh bangsa barat menciptakan mode pakaian rok mini dengan atasan T-top atau yang lebih kita kenal dengan u can see. Model-model cantik mereka hadirkan dengan memakai baju itu. Remaja islam yang sebagian besar penggila mobe juga akan meniru untuk memakai pakaian itu dengan alasan mengikuti perkembangan mode. Bangsa barat menciptakan mode rambut yang berbeda setiap tahunnya, muali dari rambut yang diwarna, ribonding, dll. Tentu saja remaja islam semakin sulit untuk menggunakan kerudung dengan alasan poni mereka akan rusak, rambut mereka baru di ribonding jadi ingin dipamerkan ke teman-temannya dan banyak alasan lagi. Bangsa barat menciptakan pewarna kuku atau yang kita kenal dengan kutek, mereka memasang iklan dengan menggembar-gemborkan kecantikan kita akan bertambah apabila menggunakan kutek sebab kuku kita akan tampak lebih bagus. Akan tetapi kutek tersebut tidak akan mudah hilang bahkan sampai 1 bulan. Bagaimana mungkin kita sebagai remaja islam menggunakan kutek tersebut. Kita tau bahwa syarat sahnya wudhu adalah seluruh anggota badan yang dibasuh harus basah, tidak boleh tertutup. Coba saja kita pikirkan bila kita menggunakan kutek yang tidak dapat hilang selama 1 bulan itu. Mana yang lebih kita pilih, menghilangkan kutek mahal itu untuk sholat atau membiarkannya dan kita tidak sholat???
Dengan tulisan ini saya ingin menyeru kepada semua remaja idlam termasuk diri saya sendiri untuk tidak masuk kedalam lubang pendoktrinan budaya asing itu. Dan kita rebagai remaja islam harus memajukan islam dan menjaga kemurniannya tanpa tepengaruh oleh tangan-tangan bangsa barat yang ingin menghancurkan islam.

No comments:

Post a Comment

Followers