Pengunjung

Friday, February 26, 2010

Waktu untuk menggunjing



Imam Hasan al-Bashry pernah berkata:
“ Wahai Adam, hidup kalian sebenarnya hanyalah beberapa hari saja. Jika satu hari telah berlalu maka berlalulah sebagian hidup dari kalian. Dan jika sebagian dari kalian telah hilang, maka semuanya akan mengikutinya.”


Memang benar, manusia hidup di dunia hanya sementara. Manusia di dunia ini hanya semata-mata untuk kembali kepada-Nya nanti. Di dunia ini manusia berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan dan mencari amal saleh yang dapat membawa kita kembali ke hadapan Sang Pencipta dengan bahagia.
Banyak orang yang merasa mempunyai amal lebih dari orang lain. Mereka lebih menyibukkan diri untuk menggunjing orang yang mereka anggap memiliki amal lebih rendah dari mereka. Padahal sesungguhnya apa yang mereka kerjakan akan menghapus sedikit demi sedikit amal yang mereka miliki.
Bukankah sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain? Mereka yang merasa mempunyai amal yang menurut mereka tinggi akan tetapi ketika mereka selalu menyempatkan waktu luang yang mereka miliki untuk menggunjingkan orang lain, dengan alih-laih curhat dan sebagainya. Bukankah itu sama saja? Hanya saja mereka memberikan casing baru untuk pergunjingan itu.
MasyaAllah, tidak kah mereka yang merasa beramal lebih baik itu pernah merasakan bagaiman menjadi orang yang selalu mereka gunjingkan setiap saat. Setiap kejelekan tiu tersimpan kebaikan di dalamnya. Mungkin kita sering sekali menggunjingkan orang-orang yang kita anggap mempunyai amal yang lebih rendah dari kita. Namun apakah kita pernah sedikit saja berpikir bagaimana bila kita ada di posisi mereka.
Setiap perbuatan yang dilakukan oleh manusia, bukankah semua itu mempunyai alasan? Baik alasan itu salah ataupun memang benar. Tentu saja, mungkin alasan yang dipakai oleh mereka yang masih kita anggap mempunyai amal yang ledih rendah dari kita ini kadang kalanya tidak selalu benar. Namun bukankah kewajiban manusia adalah saling mengingatkan?
Jika kita merasa kita sudah mengingatkannya, akan tetapi orang yang kita ingatkan tetap saja dengan kesalahannya. Ada 2 hal yang perlu kita pikirkan.
1. Mungkin cara kita saat mengingatkan salah, bukankah sikap lembut dan pendekatan akan lebih mudah digunakan untuk menyadarkan mereka. Mengapa kita harus mengingatkan mereka dengan perkataan yang keras dan menyinggung? Jangan buru-buru merasa bahwa orang yang anda ingatkan memang sudah tidak bisa ditolong, coba kita introspeksi kepada diri kita sendiri.
2. Mungkin memang orang yang kita ingatkan sudah terlanjur keras pendirian terhadap kekeliruannya itu. Hal yang seharusnya kita lakukan adalah mendo’akan dia. Semoga Allah SWT segera menunjukkan jalan yang benar kepada orang itu. Jangan malah kita kesana-sini selalu menggunjingkan dia.
Semoga saja, kita termasuk orang-orang yang telah memanfaatkan waktu kita yang sebentar ini dengan sebaik-baiknya. Jika belum, marilah kita bersegera untuk kembali kepada-Nya dan segera memanfaatkan sisa waktu yang kita miliki dengan baik. Keep fight ya ukhti…

No comments:

Post a Comment

Followers