Pengunjung

Saturday, February 27, 2010

CINTA DARI SUDUT PANDANG PSIKOLOGI


Psikologi sebagai ilmu yang mempelajari manusia, sudah lama tertarik dengan konsep cinta karena manusia satu-satunya makhluk yang dapat merasakan cinta. Hanya saja masalahnya, sebagai sebuah konsep, cinta sedemikian abstraknya sehingga sulit untuk di dekati secara ilmiah. Seorang psikologi, Killey, membagi cinta menjadi tiga yaitu:



1.Cinta karena nafsu. Cinta jenis ini cenderung tidak terkontrol karena hubungan antara dua orang yang atas nama cinta ini dikuasai oleh emosi yang berlebihan. Di sinilah cinta buta berlaku.
2.Cinta pragmatis. Pada cinta jenis ini ada keseimbangan antara suka dan duka, atau ada hubungan timbal balik. Sepasang insan ini cenderung dapat mengontrol perasaannya.
3.Cinta altruistik. Nah , cinta ini yang biasanya dimiliki oleh ibu untuk anaknya. Biasanya disertai kasih sayang yang tidak terbatas.
Sedangkan menurut Erich Fromm, cinta hanyalah memberi. Memberi adalah ungkapan kemampuan atau potensi yang paling tinggi. Dengan melihat orang yang dicintai bahagia tumbuh dan berkembang secara fisik, psikis dan spiritual, maka kita pun akan bahagia. Bahagia semacam ini muncul karena kita merasa mampu dan berarti bagi orang lain. Menurut Fromm, cinta yang berprinsip take and give bukanlah cinta sejati, tetapi cinta dagang.
Pengorbanan waktu dan energi menjadi ciri cinta rasional. Fromm menjelaskan bahwa ada beberapa unsur cinta:
 Care atau perduli, kalau kita mencintai seseorang, kita harus menaruh perhatian serius pada kebahagiaan dan perkembangan pribadinya.
 Bertanggung jawab. Artinya, siap memenuhi kebutuhan psikis orang yang dicintai dan membuatnya bahagia.
 Respect dan hormat. Maksudnya , kita mampu memendang dan menerima orang yang kita cintai dengn apa adanya, kebaikan maupun keburukannya. Kebanyakan orang beranggapan bahwa mencintai seseorang berarti meminta ornag itu untuk memiliki kepribadian dan perilaku seperti yang kita inginkan dan menuruti segala keinginan kita. Hubungan cinta yang ideal itu tidak saling bergantung dan tidak saling mengeksploitasi. Masing-masing mandiri, namun pada saat yang sama dapat saling memberi, slaing mendukung dan saling memperkembangkan.

No comments:

Post a Comment

Followers